Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan si peneriam). Seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir.
Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang atasnya adalah tanah,
kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadi ia bersih (tidak bertanah).
Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan. Dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah:264).
---Penjelasan
Orang yang pamer itu tidak
menginginkan (ridha) Allah degan amalnya. Ia hannya mencari pujian dan
kedudukan di mata manusia. Ia tidak menantikan akhirat sehingga mengharap
pahala dan takut akan azabNya, tetapi tujuannya hanyalah dunia.
Jika kamu
menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. “(Al-Baqarah:271)”
---Penjelasan
Jika kalian mengungumkan sedekah tanpa
bermaksud riya’ dan sum’ah maka itu merupakan perbuatan yang baik dan usaha
yang bagus. Boleh jadi orang lain akan mengikuti. Namun, jika jika kalian
menyembunyikan sedekah itu untuk orang kafir, itu lebih baik lagi dan jauh dari
riya’ dan sum’ah. Hal ini juga lebih baik bagi orang yang diberi sedekah. Dia
pasti akan menghapus dosa dari diri kalian lantaran sedekah itu karena sedekah
itu menghapus kesalahan. Dan Allah Maha Mengetahui segala rahasia dan yang
tersembunyi. Dia juga mengetahui apa yang diniatkan seorang hamba. Dia
mengetahui siapa yang mengamalkannya, siapa yang memperlihatkannya, siapa yang
merahasiakan dan siapa yang mengungumkannya.
Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang
yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. “(Al-baqarah:276)”
---Penjelasan
Allah menghapus berkah riba dan akibat
riba adalah kehancuran dan kebangkrutan harta dan jiwa karena ia dibangun
diatas keharaman. Sebaliknya, Allah akan menumbuhkan sedekah dan memberkahinya.
Secara lahir riba itu penambahan, tapi sebenarnya pengurangan. Secara lahir
sedekan itu mengurangi harta, tetapi sebenarnya ia menambah dan menumbuhkannya.
Allah membenci kepada orang yang menentang ayat-ayat-Nya, menolak syariat,
menodai kehormatan, banyak melanggar, dan berpaling dari pahala. Orang kafir
itu meninggalkan ketaatan dan berpaling dari perintah. Orang yang selalu
berbuat dosa itu orang yang jatuh dalam kemaksiatan dan mengerjakan larangan.
Dan jika
(orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia
berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik
bagimu, jika kamu mengetahui. “(Al-Baqarah:280)”
---Penjelasan
Apabila orang yang berhutang mengalami
kesulitan membayar hutang maka tangguhkanlah ia sampai Allah memberi kemudahan.
Tetapi jika kamu menghapus sebagian hakmu darinya maka ini lebih bagus lagi. Itu
jika kamu mengetahui bahwa Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuta baik karena kebaikannya. Dia akan memaafkannya sebagaimana ia memaafkan
orang yang kesulitan (untuk membayar utang ) tadi.
Tidak
ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan
dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau
mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian
karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang
besar. “(An-Nisa:114)”
---Penjelasan
Biasanya yang orang bisik-bisikan dan
bicarakan di antara sesamanya bukan hal-hal baik. Namun, barang siapa yang
membicarakan perkara sedekah fi sabilillah, atau mengucapkan kebaikan yang
bermanfaat bagi diri orang lain, atau mendamaikan dua orang dari kaum muslimin
yang berseru dan dengan hal itu ia hanya menginginkan wajah Allah maka Allah
akan memberinya balasan yang agung. Allah juga akan menyimpankan untuknya
balasan yang banyak atas kabaikan perbuatanya dan besarnya pengaruhnya.
Tidaklah
mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan
menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang? “(At-Taubah:104)”
---Penjelasan
Tidakkah orang-orang yang bertubat itu
mengetahui bahwa Allah menerima taubat siapa saja dan mengasihi siapa saja yang
kembali kepada-Nya? Allah pasti meneria sedekah dan mengampuni kesalahan
mereka. Sebab, Dia mengampuni orang yang meninggalkan maksiat menuju ketaatan
serta menyesali dosa. Dia mengasihi siapa saja yang jujur dalam taubatnya.
“(Al-Baqarah:245)”
---Penjelasan
Siapakah diantara kalian yang lebih
dahulu megnorbankan hartanya demi keridaan Allah dan menolong agama-Nya? Hartanya
tidak akan sia-sia, bahkan ia merupakan qardh, pinjaman yang dilipatgandakan
dan kebaikan yang banyak. Satu kebaikan dikaliakan sepuluh sampai tujuh ratus,
hingga jumlah yang dikehendaki Allah. Karena
sang pemberi yang sebenarnya adalah Allah dan hartamu berasal dari-Nya. Dia
menyedikitakn rizki bagi yang Dia kehendaki karena suatu hikama yang Dia
ketahui.
Sesungguhnya
orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan
kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya)
kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. “(Al-Hadid:18)”
---Penjelasan
Laki-laki dan perempuan yang
menyedekahkan sebagian karunia Allah, menginfakan rezeki yang di jalan Allah
demi meraih balasan dari Allah tanpa menyebut-nyebut dan menyakiti sipenerima,
Allah pasti melipatkan balasan amal mereka. Allah juga akan menambahkan
kemuliaan bagi mereka dengan memasukan ke surga yang penuh kenikmatan.
Sesungguhnya
Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga
malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan
dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan
siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan
batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu
bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di
antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi
mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di
jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman
yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu
memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang
paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. “(Al-Muzammil:20)”
---Penjelasan
Semua kebaikan yang kalian kerjakan
karena ridha Allah, pasti kalian akan mendapatkan itu di dalam
lembaran-lembaran catatan amal pada hari kiamat. Hal itu lebih baik dari yang
belanjakan utnuk menuruti keinginan duniawi. Karena hal itu lebih besar
pahalanya dan lebih banyak manfaatnya. Untuk itu, mohonlah ampun kepada Allah
dan mintalah rahmat-Nya, karena Dialah Dzat yang mengampuni dosa, merahmati
siapa saja yang bertaubat, dan memaafkan kesalahan orang yang kembali
kepada-Nya dengan jujur.
Penulis : Rudi
Sumber: AQWAM "Jembatan Ilmu"
Judul Buku: Sedekah Berbalas Kontan
Posting Komentar
ss