Ads (728x90)

Para istri yang suci hatinya, sesekali saat suamimu terlelap,

pandanglah wajahnya. Itulah wajah orang yang tak punya

hubungan darah denganmu, tapi kini terus berusaha untuk

mencintaimu.



Sesekali saat suamimu pulang kerja atau kembali

dari tempat usahanya, pandanglah wajahnya. Cium tangannya.

Itulah tangan yang bekerja keras mencari rezeki untuk memberi

nafkah dirimu. Padahal, sebelum akad nikah, ia tak punya

hutang budi sama sekali kepadamu.



Sesekali saat kau sendiri, ingat-ingatlah wajahnya. Itulah

wajah orang yang mungkin turut diseret ke neraka jika dirimu

melakukan maksiat. Sebab, ia turut bertanggung jawab atas

agama dan akhlakmu. Padahal, sebelumnya lelaki itu tak

mengenalmu.



Sesekali saat kau berdua dengannya, lihatlah suamimu

dengan tatapan sayang. Itulah pribadi yang boleh jadi selalu

berusaha menutupi masalah-masalahnya di luar rumah, agar

kau tak turut sedih karenanya. Ia berusaha menyelesaikan

masalahnya sendiri, agar kau tak ikut terbebani. Sementara,

kau sering mengadukan masalahmu kepadanya, berharap ia

mau mengerti dan memberi solusi. Padahal, bisa jadi saat itu

masalahnya lebih besar daripada masalahmu. Namun, dirimu

tetap diutamakannya.



Ingatkah doa yang dulu ia ucapkan saat pertama kali kalian

salat bersama? Di malam pengantin itu, saat tangan suamimu

gemetar memegang ubun-ubunmu, ia membaca,

“Allahumma inni as`aluka khairaha wa khaira ma jabaltaha ‘alaihi wa

a’udzu bika min syarriha wa min syarri ma jabaltaha ‘alaihi.



Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiat yang

ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan

tabiat yang ia bawa.”



Sudahkah kebaikan-kebaikanmu kau bawa untuknya?

Untuk para calon istri saleha, jadikan baktimu kepada

suami sepenuh air di samudera, agar berbalas ridha dan

cinta Sang Maha Pencipta. Ikhlaskan baktimu karena

Allah, berusahalah dengan cara yang terbaik. Lakukanlah

untuk mendapatkan ridha suamimu, agar Allah pun ridha

terhadapmu.



“Jika seorang wanita menegakkan salat lima waktu,



berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kesuciannya dan

mematuhi suaminya maka akan dikatakan kepadanya (di Hari

Pengadilan), ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu yang kamu sukai!’”(HR. Ahmad)


Posting Komentar

ss