Sebelumnya pasti pengin tau nih sejarah Petronas. Petronas yang bertitik-tolak dari sebuah badan pemerintah Perusahaan Minyak Malaysia telah didirikan pada 17 Agustus 1974. Petronas atau minyak bumi Nasional Berhad telah didaftarkan di bawah Akta Perusahaan-Perusahaan 1965.
Pada 1 Oktober 1974, dengan termaktubnya Akta Kemajuan Petroleum, Petronas telah diberi hak, kuasa, kebebasan dan keistimewaan di dalam menangani dan memajukan sumber minyak bumi di Malaysia. Individu yang bertanggung jawab untuk mendirikan Petronas adalah Tan Sri Tengku Razaleigh Hamzah yang ketika itu terpengaruh dengan perolehan perusahaan minyak milik Indonesia yaitu Pertamina.
Sebelum 1974, operasi minyak di Malaysia dilakukan oleh perusahaan minyak multinasional melalui sistem konsesi untuk mencarigali minyak bumi di perairan Sulawesi, Maluku dan Barat. Antara perusahaan-perusahaan carigali minyak yang memegang konsesi adalah Shell dan ExxonMobil. Kilang pengolahan minyak Shell di Port Dickson dibuka pada tahun 1962. Ketika itu minyak dibeli dari luar negara.
Tengku Razaleigh Hamzah
Raja Mohar bin Raja Badiozaman
Pendirian perusahaan minyak negara merupakan titik tolak kepada kontrol dan keterlibatan negara yang lebih dalam industri minyak. Antara ketua Petronas adalah Raja Mohar bin Raja Badiozaman. nah,, itu gan sedikit sejarahnya…
Kebetulan pada waktu ane ke Kuala Lumpur tak lupa juga ke Petronas, jadi ada ulasan deh pengalaman ane di sana.Tiga kali ke Petronas serasa sudah puas dengan keelokan Petronas. Pertama menuju petronas yaitu ketika dengan pak Hentyarso Sadenare. Berangkat naik taksi dengan uang 10 ringgit cukup untuk berdua. Sesampai disana, takjub dengan keelokan petronas itu, langsung saja ambil gambar disana dan memutari beberapa yang ada di sana. Sebenarnya di sana terbagi dua objek wisata yaitu twin towers atau Petronas dan KLCC yang kepanjangannya adalah Kuala Lumpur Central Country. Banyak wisatawan yang berada di sana, dan hal yang paling menarik disana adalah tidak ada uang masuk untuk menikmati destinasi. Cukup ambil gambar disana sudah merasa cukup puas. Punya keinginan naik ke puncak Petronas tetapi mendengr biaya yang perlu kesana sekitar 80 ringgit jadi pikir-pikir 10 kali, anehnya ketika mendengar nilai ringgit kami langsung membukak kalkulator dan dihitung nilai rupiahnya. Jika dihitung 80 ringgit dikali 3500 itu kan hasilnya 280.000 ribu, hummm uang yang cukup banyak tuh. Akhirnya kami hanya jalan jalan dan ambil gambar doang.
Jalan-jalan ke Petronas yang kedua, kami kedatangn teman yang juga sama menuju ke Sekolah Indonesia Luar Negeri, namun mereka ditempatkan di Singapura. Kami ber empat menuju ke Petronas pada saat malam hari. Dengan niat dan tekad yang kuat pada malam itu kami berangkat. Gerimis mengguyur tubuh namun tak menghentikan langkah untuk bertemu dengan sang elok yaitu Petronas. Sesampainya kami langsung mengambil gambar sang elok pada saat malam. Tower tinggi begitu indah dengan dilengkapi cahaya di sekelilingnya. Tak bosan kami mengammbil gambar dan terus, meski sebenarnya diterpa oleh sang air kecil yang selalu deras menerka. Terakhir ke Petronas yaitu tepat hari Minggu, tanggal 8 September 2013.
petronas,, sendiriSebelumnya kami sudah menuju ke Objek Wisata yang lain, yaitu ke Batu Caves, nanti akan kami ceritakan. Mungkin memang bukan beja istilahnya ya, hari ketigapun sempat ditemani hujan. Bahkan kami disana banyak duduk menunggu hujan yang deras berhenti. Untungnya untuk hari ketiga hanya saya dan Wawan, sang guru tidak mengikuti. Setelah sekian lama kami menunggu hujan reda, akhirnya kami langsung saja siapakan SLR dan di pasang ke triport. Seusai ambil gambar kami langsung bergegas pulang. Mungkin cukup sekian cerita saya di Petronas.
Posting Komentar
ss