Banyak
sekali kenikmatan yang telah diberikan Allah kepada manusia, dari berbagai
macam tumbuhan yang bisa dimakan dan dipetik buahnya, berbagai hewan yang bisa
diambil darinya daging, kulit dan airnya. Begitu pula kenikmatan yang ada pada
jasad manusia berupa organ-organ dalam yang berfungsi menyarikan makanan,
minuman dan memisahkan mana yang bermanfaat dan mana yang tidak bermanfaat bagi
tubuh.
Semua nikmat
ini perlu kita syukuri dengan melakukan kebutuhan yang paling mendasar,
melebihi kebutuhan akan makan dan minum, yaitu ubudiyah lillah, beribadah hanya
kepada Allah Tabaaraka wa ta’ala. Karena dengan ubudiyah inilah Allah ta’ala
menciptakan manusia dan makhluk-makhluknya yang lain.
Masuk kamar
mandi dan keluar darinya merupakan aktivitas keseharian, dan sudah menjadi adat
dan kebutuhan bagi manusia untuk mengeluarkan kotoran yang ada pada tubuhnya
dari jalan yang depan dan belakang. Namun tenyata kegiatan yang rutin dan biasa
dilakukan manusia ini bisa bernilai ibadah, mendapat pahala dan keridhaan di
sisi Allah subhanahu wata’ala, tentunya bila dilakukan sesuai dengan petunjuk
NabiNya, Rasulullah Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.
Apakah dalam
urusan kamar mandi, masalah yang remeh dimata manusia ini, Islam mengaturnya!?,
Alhamdulillah, tidak ada kebaikan dalam Islam ini kecuali telah disampaikan
oleh Rasulullah shallallu’alaihi wasallam dan tiada keburukan yang dapat
menimpa manusia kecuali telah dijelaskan Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda;
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda;
سَتْرُ مَا
بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمْ
الْخَلَاءَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ
“Penghalang
antara pandangan mata jin dan aurat bani Adam (manusia) ketika salah seorang
diantara kalian masuk ke khola’ (kamar mandi/wc) ialah dengan membaca
‘bismillah’.” (HR. Timidzi, di shahihkan Al Albani)
Imam Thabrani dalam kitabnya ad Du’a menempatkan hadits ini dalam judul, ‘Doa melepas pakaian sebelum buang hajat’.
Imam Thabrani dalam kitabnya ad Du’a menempatkan hadits ini dalam judul, ‘Doa melepas pakaian sebelum buang hajat’.
Rasulullah
shallallahu’alaihi wasallam bersabda;
إِنَّ هَذِهِ
الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَةٌ ، فَإِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ الْخَلَاءَ فَلْيَقُلْ :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Sesungguhnya
tempat buang hajat didiami setan, jika salah seorang di antara kalian masuk WC,
maka ucapkanlah; A’uuzu billahi minal khubutis wal khabaits (aku berlindung
kepada Allah dari setan laki-laki dan setan perempuan).” (HR. Abu Daud,
dishahihkan Al Albani)
dalam
redaksi yang lain, Allahumma inni ‘Audzubika minal khubutsi wal khabaaits. (HR.
Bukhari dan Muslim), atau dengan mematikan huruf ‘ba’ (minal khubtsi)
Dari kedua
hadits diatas dapat disimpulkan bahwa, ketika kita masuk kamar mandi hendaklah
mengucapkan doa; “bismillah, Allahumma inni a’udzubika minal khubutsi wal
khabaits.” pertama, supaya terbebas dari gangguan jin dan yang kedua terbebas
dari gangguan setan baik yang laki-laki maupun yang perempuan atau terhindar
dari keburukan, najis dan perbuatan keji di dalamnya.
Disebutkan
dalam Al-Mausuah Al-Fiqhiyah, 4/9(maktabah syamilah), Al-Khattabi berkata,
“Dikhususkan tempat ini agar kita berlindung, dapat dilihat dari dua sisi;
Pertama, karena tempat itu sepi, sedangkan para setan dengan takdir Allah
diberikan kekuasaan di tempat sepi apa yang tidak diberikan kepada mereka di
keramaian. Kedua; Tempat buang hajat adalah tempat yang kotor sehingga nama
Allah disucikan dengan tidak disebutkan di tempat tersebut, maka setan akan
memanfaatkan tidak adanya dzikir karena dzikir dapat mengusirnya. Karenanya
diperintahkan untuk berdoa sebelum masuk WC agar menjadi pelindung dirinya dari
godaan setan hingga dia keluar.”
Setelah
keluar pun kita diajarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam berdoa
meminta ampun kepada Allah. diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha, beliau
berkata;
كَانَ
رَسُولُ اللهِ صَلى الله عَلَيهِ وسَلم إِذَا خَرَجَ مِنَ الْخَلاَءِ قَالَ:
غُفْرَانَكَ
“Rasulullah
shallallahu’alaihi wasallam jika keluar dari khola(tempat buang hajat) berdoa;
Ghufranaka (Kami mohon ampun kepadaMu)” (HR. Bukhari dalam adabul mufrad, Abu
Daud, Timidzi, Ahmad)
ketika
kenikmatan yang banyak telah didapat manusia (sehingga ia bisa memasukkan
makanan dan minuman ke dalam perutnya) dan banyak diantaranya yang belum bisa
bersyukur atasnya, maka ketika Allah menghilangkan darinya kotoran dan penyakit
setelah sebelumnya didahului nikmat, sangatlah pantas bila manusia memohon
Ampun kepada Allah. Atau Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mengucapkan doa
ini karena di dalam khola tidak bisa berdzikir kepada Allah ta’ala.
Imam Ibnul
Qoyyim berkata, mengenai sebab berdoa ketika keluar dari tempat buang hajat,
“Allah yang Maha tahu akan rahasia ini, bahwa kotoran yang dibawa manusia ini
memberatkan badannya dan bisa menyebabkan penyakit bila ditahan dan tidak
dikeluarkan, begitu juga dengan dosa, ia akan memberatkan hati bila tidak
ditinggalkan dan akan sangat membahayakan bila tetap dikerjakan. keduanya, baik
kotoran maupun dosa mengotori dan membahayakan badan dan hati. maka memuji
Allah ketika keluar dari tempat buang hajat atas hilangnya kotoran yang
memberatkan dan membahayakan badan, dan memohon (kepada Allah Ampunan) supaya
menghilangkan kotoran dosa yang memberatkan dan membahayakan hatinya.(Ighotsatu
al lahfan 1/58)
Adapun doa
keluar kamar mandi dengan redaksi : alhamdulillahilladzi akhraja ‘anni ma
yu’dzini wa amsaka ‘ala ma yangfa’uni, (segala puji bagi Allah yang telah
mengeluarkan dariku apa yang menyakitiku dan menahan padaku apa yang berguna
baigiku) adalah riwayat dho’if.
Sumber: www.arrisalah.net
Sumber: www.arrisalah.net
Posting Komentar
ss