Kajian Tauhid Ke-31
Kitab: MA'ARIJUL QOBUL
Macam-Macam Tauhid
Pen.
أَوَّلُ وَاجِبٍ عَلَى الْعَبِيْدِ
مَعْرِفَةُ الرَّحْمَنِ بِالتَّوْحِيْدِ
إِذْ هُوَ مِنْ كُلِّ الْأَوَامِرِ أَعْظَمْ
وهو نوعان أيا من يفهم
إثبات ذَاتُ الرَّبِّ جَلَّ وَعَلاَ
أَسْمَائُهُ الْحُسْنَى صِفَاتُهُ الْعُلَى
Kewajiban pertama manusia
Mengenal Ar-Rahman dengan bertauhid
Karena Tauhid perkara paling besar dari segala urusannya
Macamnya ada dua bagi siapapun yang hendak memahami
Menetapkan dzatnya Rabb jalla wa ‘ala
Nama-namanya yang baik dan sifat-Nya yang Maha tinggi
Adm.
Syekh Hafizh menjelaskan bait di atas dengan kalimat berikut:
Allah mewajibkan kepada hamba-Nya untuk mengenali-Nya dengan jalan bertauhid (mengesakan-Nya). Dia yang telah menciptakan dan mengambil sumpah atau janji setia, kemudian mereka menerima dengan sebuah persaksian suci, kemudian diutus kepada mereka para utusan bersama kitab yang diturunkan. Yang mana kewajiban untuk bertauhid adalah urusan yang paling besar dari segala urusan manusia, sebagaimana perkara sebaliknya yang disebut syirik adalah perkara yang paling besar dalam bab dosa. Oleh karena itu seseorang tidak dikatakan masuk islam kecuali dengan tauhid dan tidak dinyatakan keluar darinya kecuali dengan perkara yang bertentangan dengan tauhid. Dia tidak akan selamat dari api neraka dan masuk ke dalam syurga kecuali dengan tauhid, dan tidak akan kekal di nerakan dan terhalang dari syurga melainkan dengan perkara yang bertolak belakang dengan tauhid (membatalakannya). Tidak ada satupun utusan sebelumnya yang mengajak kepada sesuatu dan melarang dari sesuatu melainkan perkata ini. (1/67)
➡DUA MACAM TAUHID
Pertama: Tauhid ilmu yang bersifat berita dan keyakinan mengandung penetapan sifat-sifat sempurna bagi Allah, mensucikan-Nya dari bentuk penyerupaan, permisalan, dan membersihkan dirinya dari seluruh sifat-sifat kurang, disebut juga dengan tauhid rububiyah, dan asma dan sifat.
Kedua: Tauhid yang bersifat tuntutan, tujuan, dan kehendak. Yaitu ibadah kepada Allah semata tanpa ada sekutu, memurnikan cinta-Nya, ikhlas kepada-Nya, takut kepada-Nya, mengharap ridha dan pahala-Nya, bertawakkal kepada-Nya, ridha kepada-Nya sebagai Rabb, sebagai tuhannya, sebagai penolongnya, serta tidak menjadikan baginya tandingan dengan segala sesuatu apapun, disebut juga tauhid uluhiyah.
------------------
Posting Komentar
ss