Kajian Tauhid Ke-35
Kitab: MA'ARIJUL QOBUL
Asmaaul Husna
Pendahuluan II
Adm.
Bahwasannya nama-nama Allah Ta’ala akan selalu dan senantiasa melekat pada diri Allah Ta’ala. Berbeda dengan asumsi bahwa nama Allah Ta’ala adalah makhluq sebaaimana yang disematkan kepada berhala-berhala tuhan-tuhan yang disembah oleh sebagian manusia yang akan musnah bersama musnahnya seluruh ciptaan.
Nama-nama Allah Ta’ala tidak boleh dikiaskan (disamakan) dengan nama makhluq, sebab nama-nama makhluq semuanya makhluq, bukan nama yang mengandung sifat yang melekat pada dirinya, bahkan sering kali menyelisihinya. Sementara nama Allah Ta’ala tidak satupun berbeda dengan sifat yang terkandung dalam nama tersebut. Dan barang siapa yang meyakini nama-nama Allah adalah makhluq dia kafir. (1/86)
Ketika engkau berkata Allah, Dialah Allah yang sebenarnya, jika engkau katakan yang Maha Penyayang Dia adalah Dzat Maha penyayang dan dia itu adalah Allah. Lain halnya dengan manusia ketika dia disebut bijaksana kenyataannya dia adalah zhalim, dikatakan berilmu kenyataannya dia bodoh dan seterusnya.
------------------
Posting Komentar
ss